KSPA UNJ | Dunia pendidikan saat ini tengah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Mengutip dari laman kemdikbud.go.id, kurikulum merdeka adalah “kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi”.
Kurikulum merdeka ini sudah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan, termasuk pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Dalam jenjang PAUD sendiri, kurikulum merdeka kerap disebut sebagai Merdeka Bermain agar memberikan kesan kepada peserta didik bahwa belajar itu adalah aktivitas yang menyenangkan.
Tujuan utama diterapkannya Merdeka Bermain ini adalah untuk memberikan ruang atau kesempatan seluas-luasnya bagi anak (peserta didik) di satuan PAUD agar dapat tumbuh dan berkembang secara efektif.
Karakteristik Kurikulum Merdeka PAUD
- Berusaha untuk menciptakan kegiatan bermain sebagai proses belajar yang bermakna.
- Mengasah kemampuan membaca dan menghitung sejak usia dini.
- Memaksimalkan pendidikan pada anak usia dini untuk secara efektif mengembangkan karakter anak dan mempersiapkan mereka menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Fleksibilitas proses pembelajaran dan asesmen (penilaian). Guru diberikan keleluasaan dalam mengadakan pembelajaran untuk tiap peserta didiknya, sesuai dengan tahap capaian dan perkembangannya masing-masing.
- Melibatkan peran orang tua untuk bekerja sama dalam perkembangan belajar anak.
- Pengadaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
- Guru memanfaatkan hasil belajar anak sebagai acuan untuk merancang kegiatan bermain di sekolah.
Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Jenjang PAUD
Salah satu contoh implementasi kurikulum merdeka adalah penerapan konsep P5 (Profil Pelajar Pancasila).
Dalam jenjang PAUD sendiri, penerapan konsep P5 ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) seperti memasak makanan tradisional bersama anak, mengumpulkan alat dan bahan permainan tradisional, membangun tempat-tempat ibadah menggunakan kardus bekas, dan lain sebagainya.
Postingan ini diambil dari website KSPA UNJ Blogspot yang ditulis oleh KSPA UNJ.