KSPA UNJ | Menurut pepatah, buku adalah jendela dunia dengan artian ketika kita membaca buku, kita bisa mendapatkan banyak sekali pengetahuan yang belum kita ketahui sebelumnya.
Sehingga wawasan kita kian bertambah. Membaca adalah media untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan, membaca merupakan media untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan dalam bentuk tulisan serta membaca dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan.
Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas (golden age). Pada usia inilah anak memiliki kemampuan untuk belajar yang luar biasa khususnya pada masa kanak-kanak awal.
Perkembangan anak usia dini sifatnya holistik atau yang artinya dapat berkembang secara optimal apabila cukup gizinya, sehat badannya, dan dididik secara baik dan benar.
Membaca bukan sekedar bisa mengucapkan apa yang sedang dibaca, melainkan juga perlu diperhatikan apakah anak mengerti apa yang sedang atau yang telah dibacanya itu.
Di dunia yang serba digital saat ini, terlihat semakin menurunya minat anak untuk membaca, mereka lebih memilih untuk mencari hiburan dan kesenangan melalui gadgetnya hingga menurut penelitian, minat membaca anak Indonesia masih jauh ketinggalan dibanding negara lain seperti Jepang yang mencapai 45 persen, sedangkan Singapura 55 persen.
Oleh karena itu, KSPA UNJ kali ini akan memberikan tips untuk membantu meningkatkan minat membaca buku terutama untuk anak usia dini di era yang serba digital seperti saat ini. Yuk, disimak!
1. Membacakan Cerita Kepada Anak Secara Teratur
![baca](https://kspaunj.org/wp-content/uploads/2025/01/baca-1024x1024.webp)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dengan secara teratur terlibat dalam kegiatan baca-tulis bersama orang tuanya atau keluarganya di rumah, misalnya orang tua selalu membacakan cerita/puisi kepada anak secara teratur dan mengarahkan anak untuk banyak membaca untuk dirinya sendiri, maka dalam diri anak akan tumbuh pula kebiasaan untuk menjadi pembaca dini yang memiliki minat baca alamiah (Akhadiah, 1998).
2. Sediakan Banyak Buku Bacaan dan Biarkan Anak Memilih Buku Bacaannya Sendiri
![baca 2](https://kspaunj.org/wp-content/uploads/2025/01/baca-2-1024x1024.webp)
Bahan bacaan yang disediakan tidak melulu harus buku yang berisi teks penuh, bisa juga menyediakan komik, majalah, koran, atau yang masih relevan dengan dunia anak, biasanya anak lebih suka dengan yang gambar atau warna yang menarik.
Lebih baik lagi jika dibuatkan perpustakaan mini di rumah. Ketika anak ingin membaca buku, biarkan mereka memilih buku yang ingin dibaca atau dibacakan, agar ia juga senang dengan apa yang sedang dibacanya atau dibacakan.
3. Ciptakan Ruang atau Sudut Baca Untuk Anak
![baca 3](https://kspaunj.org/wp-content/uploads/2025/01/baca-3-1024x1024.webp)
Ruang pojok baca juga dapat dilengkapi dengan mainan edukasi yang dapat menstimulus kecerdasan literasi dan keaksaraan anak, seperti puzle, balok, kartu kambar, kartu huruf, kartu kata, dan kartu kalimat.
4. Memberi Contoh Kepada Anak
![baca 4](https://kspaunj.org/wp-content/uploads/2025/01/baca-4-1024x1024.webp)
Karena pada dasarnya anak memiliki sifat imitatif atau bersifat suka meniru. Jika dalam keluarga banyak melakukan kegiatan terkait literasi, maka anak akan menirunya.
5. Mengunjungi Perpustakaan atau Toko Buku Bersama Anak
![baca 5](https://kspaunj.org/wp-content/uploads/2025/01/baca-5-1024x1024.webp)
Dengan mengunjungi perpustakaan ataupun pergi ke toko buku sebagai bentuk kegiatan field trip anak-anak dengan keluarga yang dipadukan dengan kegiatan literasi, tentunya akan menjadi pengalaman yang berkesan bagi anak.
Di perpustakaan, anak akan melihat banyak macam-macam buku. Mereka bisa memilih buku dengan lebih leluasa tetapi tetap dipandu dan dalam pengawasan orang tua.
6. Menggunakan Media Big Book
![big bool](https://kspaunj.org/wp-content/uploads/2025/01/big-bool.webp)
Penggunaan media membaca big book berupa huruf yang dibesarkan, gambar yang menarik serta kosakata yang sering ditemui oleh anak mampu menarik perhatian anak sehingga anak melakukan kegiatan menyimak pada saat proses pembelajaran.
Juga dapat diselingi dengan percakapan yang relevan mengenai isi cerita bersama anak sehingga topik bacaan dan isi berkembang sesuai pengalaman dan imajinasi anak.
Nah, itu dia tips untuk meningkatkan minat dalam membaca buku untuk anak usia dini. Orang tua ataupun pendamping anak usia dini yang berada di rumah menjadi penentu atas terbentuknya minat baca pada anak.
karena proses pendidikan pertama ada pada lingkungan keluarga, sehingga orang tua ataupun pendamping anak harus proaktif dalam menciptakan lingkungan dan suasana untuk mendukung terbentuknya minat baca serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang.
Sama halnya dengan tenaga pendidik atau pengajar yang juga memiliki peran penting dalam meningkatkan minat membaca untuk anak didiknya.
Semoga tips yang diberikan oleh KSPA UNJ ini dapat bermanfaat, ya!
Postingan ini diambil dari website KSPA UNJ Blogspot yang ditulis oleh Athaya Alawiyyah.
.